Palembang, oganilirtv.com,- Penjabat Gubernur Sumsel Drs A Fathoni, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir S A Supriono di ruang Sekda, Jumat (23/2,) melantik ada empat kepala sekolah (kepsek), yakni Kepsek Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Palembang, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Palembang, SMA Negeri 11 Palembang dan SMA Negeri 1 Merapi Barat.
Kepala Plt Disdik Provinsi Sumsel H Teddy Meilwansyah, melalui Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel Awaluddin, mengatakan, adanya beberapa kepala sekolah yang akan pensiun dan hal yang biasa dilingkungan Dinas Pendidikan.
“Maka kemudian diisi dengan penjabat yang baru untuk memastikan agar proses belajar mengajar serta layanan kepada masyarakat pada siswa itu berjalan dengan baik, kita hanya memastikan itu saja,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Made Suarsana sebelumnya guru SMA Negeri 5 Palembang menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Merapi Barat. Di mana sekolah-sekolah yang mungkin posisinya mendesak prioritas Post Mayer, artinya misal ada sekolah yang terdampak banjir mungkin.
“Dimana itu merupakan salah satu prioritas atau ada sekolah yang disamping terdampak banjir juga karena angin puting beliung. Misalnya, dan itu menjadi prioritas kita agar tidak terganggu proses belajar mengajar,” katanya.
Disinggung adanya banjir yang berdampak pada sekolah, ia menjelaskan banjir bandang di Musi Rawas Utara (MURATARA) dan beberapa daerah masih dilakukan pendataan.
“Jadi kita turunkan tim untuk di hitung secara teknis dan baru nanti akan kita laporkan. Saya rasa melihat nilainya, kalau memang nilainya tidak lebih dari 200 juta misalnya ada skema penunjukkan langsung dengan ketentuan yang berlaku. Saya rasa kalau memang masih memungkinkan tetap berlangsung proses belajar mengajar, kita himbau agar proses belajar tetap berlangsung tentu dengan menyikapi keadaan yang ada. Misalnya kalau memang sekolah itu banjir, tetapi masih bisa ditempati lokalnya, tentu yang menjadi perhatiannya adalah agar anak-anak lebih berhati-hati agar tidak terjadi insiden. Tetapi kalau memang ternyata sekolah itu betul-betul banjir semua, sehingga tidak memungkinkan proses belajar mengajar di kelas maka kita bisa dengan blended learning atau bisa dengan daring. Intinya seperti apapun kondisi apapun yang kita alami, proses belajar mengajar tidak boleh berhenti harus tetap berlanjut,” imbuhnya.
Tampak hadir didalam pelantikan tersebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi Sumsel Ismail Fahmi, S.IP., M.Si, Kepala Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pendidikan (Disdik)Provinsi Sumsel H Teddy Meilwansyah, S.STP., M.M., M.Pd diwakili oleh Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel Awaluddin, S.Pd., M.Si, Kepala Bidang Mutasi dan Promosi Nurlina, S.T., M.Si, dan para peserta yang dilantik. (ton)