Palembang, oganilirtv.com,- Penjabat Gubernur Sumsel H A Fathoni, diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel H Trisnawarman, menghadiri acara upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah Palembang yang ke- 44 Tahun dan Peletakan batu pertama pembangunan gedung Hemodialisa RSI Siti Khadijah Palembang bertempat di lapangan RSI Siti Khadijah Palembang, Rabu (28/2/2024).
Kepala Dinkes Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, mengatakan, dengan adanya gedung baru ini dapat menambah serta meningkatkan tingkat coorporate dalam segi pelayanan dan semua terhadap pasangan dan kesejahteraan. Di samping itu juga dengan adanya tambahan layanan Hemodialisa kita harapkan dapat menambah layanan untuk cuci darah.
“Di mana di era sekarang ini pasien-pasien cuci darah itu sudah semakin banyak, akibat penyakit-penyakit yang tidak menular tadi, mulai dari hipertensi, obesitas, darah tinggi dan juga gagal ginjal, jadi akibatnya kebutuhan masyarakat terhadap Hemodialisa sangat banyak,” ujarnya.
Kemudian, jadi diharapkan dengan adanya tambahan ini dapat menampung masyarakat-masyarakat, tetapi intinya juga tidak mengharapkan banyak pasien yang sakit. “ Kita harapkan juga dengan promotif dan preventif bisa mencegah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi tindakan promotif dan preventif ini mencegah penyakit tidak menular lebih utama daripada sakit. Kalau untuk cuci darah sudah banyak, seluruh rumah sakit sudah ada, maksudnya di sini adalah menambah layanan dari 20 menjadi 40. Kalau untuk fasilitas kesehatannya sendiri untuk gedung ini diharapkan lebih baik lagi dari yang sebelumnya,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, untuk akreditasi setiap berapa tahun sekali sedangkan untuk akreditasinya sendiri yakni dari Dinkes Kota Palembang, Dinkes Provinsi Sumsel, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Saya ucapkan selamat kepada RSI Siti Khadijah Palembang yang sudah bisa insya Allah akan membangun dan menambah pelayanan Hemodialisa. Di mana akan ada 40 tempat tidur di gedung baru, dan ini juga kita harapkan juga jangan terlalu banyak juga yang penderita gagal ginjal ini, jadi kita dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengharapkan promotif dan preventif, lebih baik mencegah daripada mengobati,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSI Siti Khadijah Palembang dr Hj Asdaria Tenri, pada peringatan HUT RSI Siti Khadijah yang ke 44 ini rangkaian dengan pembangunan gedung Hemodialisa yang baru, Jadi seperti kita ketahui RSI Siti Khadijah ini sudah melaksanakan pelayanan cuci darah (Hemodialisa) itu sejak tahun 1967 di mulai dengan 5 mesin.
“Saat ini sudah kita mengoperasikan itu 20 mesin, dan dengan adanya pembangunan yang gedung baru itu nanti rencananya dua tingkat kurang lebih 400 meter persegi akan ada penambahan mesin dengan teknologi terkini,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, sehingga jumlah seluruhnya akan ada 40 mesin dengan gedung dua lantai itu adalah tambahan pelayanan yang baru yang perbesar. Dalam sebulan ini untuk pelayanan kepada pasien pada saat ini lebih kurang ada 900san sampai 1000 pasien per bulan itu dibagi dalam dua shift. Jadi dan permintaan terhadap pelayanan ini masih lebih banyak.
“Alhamdulillah sekarang kita bisa memberikan pelayanan lebih luas kepada masyarakat dengan tempat yang lebih nyaman. Dan terkait dengan sumber daya manusia (SDM) nya juga kita akan ada penambahan SDM untuk Hemodialisa, ada pelatihan-pelatihan terkait dengan penambahan gedung yang baru. SDM dari kami sendiri, jadi SDM adalah SDM dari kami yakni dari RSI Siti Khadijah Palembang yang kami kirim untuk pelatihan keluar,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, untuk pembangunannya sendiri di targetkan selesai tahun ini, jadi mungkin untuk pembangunannya akan dimulai setelah lebaran nanti, “Diharapkan setahun sudah selesai dan bisa beroperasi. Terkait akreditasi alhamdulillah kita dari Parmevi kita alhamdulillah sudah sesuai dengan peraturan, yang bahwa setiap layanan Hemodialisa itu harus terakreditasi dengan periode tertentu. Maka kami terakhir itu tahun kemarin, akreditasi untuk standar pelayanan Hemodialisa itu memang ada akreditasi tersendiri, mulai dari tentu saja bangunannya, serta pelengkapan sarana dan prasarananya,“ bebernya. (ton)