Palembang, OGAN ILIR TV,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang menggelar Rapat Paripurna ke VII dengan agenda mendengarkann jawaban Walikota Palembang Harnojoyo terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi, yang digelar di Gedung DPRD Kota Palembang, Senin (10/4).
Dalam pandangannya Walikota Palembang H Harnojoyo, menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi terkait lampu jalan, dan lain-lainnya.
“Kendala lampu jalan yang pertama, dimana yang pertama kita akui bahwa sarana dan prasarananya kurang, dan tahap pengadaan untuk lampunya juga terkendala. Namun untuk lampunya juga sedang disiapkan, mungkin dalam waktu dekat akan selesai. Sedangkan untuk titik lampu jalannya sebanyak 51.000,” ujarnya.
Terkait jawaban Walikota Palembang, Harnojoyo, Ketua Fraksi Partai Gerindra Kota Palembang, H M Akbar Alfaro menyoroti beberapa hal termasuk lampu jalan dan hiburan malam saat bulan puasa.
Menurut Akbar, saat ini lampu jalan isangat krusial sekali, dimana sudah menganggarkan di badan anggaran untuk tahun ini ada 3000 titik lampu yang harusnya sudah terpasang, dan ini sudah disampaikan di rapat paripurna.
“Dimana jawaban dari Pemkot Palembang tadi, mereka lagi mengerjakan itu secara bertahap, tapi harapan kami harus dipercepat untuk pengerjaannya, apalagi saat ini lagi dibulan suci ramadhan,” bebernya.
Sementara itu, prihal tempat hiburan, dirinya sudah melihat tindakan yang dilakukan Satpol PP Kota Palembang dimana langsung turun ke lapangan untuk memonitor langsung tempat hiburan malam.
“Artinya kami sudah dikirimkan langsung pada saat team dari Polisi Pamong Praja turun, dan memang apresiasi dari kami untuk Walikota dan Pemkot ini harus kami sampaikan. Dan terkait dengan izin tempat hiburan selama bulan suci ramadhan ini, kami harapkan memang nanti kedepannya terus berjalan, dan dimonitor langsung atau dikawal oleh Polisi Pamong Praja untuk penertibannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, idealnya setiap tahun saat bulan suci ramadhan harus dilakukan penutupan baik itu panti pijat tradisional, modern, ataupun yang sekaligus menyatu dengan fasilitas hotel.
“Harus ditutup dahulu sementara selama bulan suci ramadhan, kalau untuk restoran tidak masalah, Restaurant tidak masalah mereka buka. Dan kami juga yang lazim terjadi, memang juga Walikota-Walikota terdahulu ya memang memberlakukan seperti ini. Saya yakin teman-teman pelaku usaha mengerti serta memahami ini, dimana yang kami titik beratkan disini adalah hiburan malamnya, dan juga kalau restaurant tetap jalan juga tidak masalah,” katanya. (ton)