Herman Deru  Sebut Suksesnya  Program  Diawali Dengan Data Awal yang Benar

·         Anjangsana Ke Kantor BPS Provinsi Sumsel

PALEMBANG, OGAN ILIR TV, – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H.  Herman Deru memuji jajaran Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel yang  terus meningkatkan kinerja dan eksistensinya, dalam pelayanan publik bagi pengguna data melalui layanan  digital.

“BPS Provinsi Sumsel telah diakui Kemenpan RB masuk dalam kategori pelayanan prima. Saya apresiasi jajaran  BPS  Sumsel telah berkerja dengan baik,” katanya disela-sela melakukan kunjungan ke Kantor BPS Provinsi Sumsel, (18/4) Selasa siang.

Menurut Herman Deru ia sengaja datang langsung ke kantor BPS, untuk memastikan BPS Sumsel telah melakukan transformasi  dari data konvensional ke data digital. Terlebih  Pemprov dan Pemkab tanpa data yang benar tentu perencanaan dan pembangunan serta pengawasan sulit untuk dilakukan. Bahkan OPD lanjut dia  dalam melakukan perencanaan pembangunan yang paling dibutuhkan awal adalah data, tanpa data yang benar bisa dipastikan akan salah sasaran.

“Anjangansana kesini agar OPD tau ada transformasi bps dari konvensional menjadi digital, sehingga kita tidak salah mengeksekusi dan mengawasi program itu dengan data juga. Untuk itu dari sekian banyak kesuksesan program yang kita raih pada tingkat nasional itu kita harus akui dengan data yang benar,” tambahnya.

Dalam  kunjungan kerja singkatnya ke kantor BPS Provinsi Sumsel kali ini, Gubernur Herman Deru  memanta sejumlah ruangan mulai dari pusat layanan yang ada di lobi utama, dilanjutkan ke   lantai 4 termasuk ruangan  Kepala BPS dan staf serta bagian basement   gedung  juga mendapatkan pemantauan langsung dari Herman Deru. *

 

Sementara itu,  Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto didampingi Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Sumsel H R Bambang Pramono menambahkan pada Juni dan Juli petugas akan mendata seluruh petani dari sisi rumah tangga, dan juga bagi pelaku pertanian itu sendiri, dari perusahaan-perusahaan yang ada.

 

 

“Dimana itu akan dimulai dari 1 Juni 2023 sampai dengan akhir Juli 2023, jadi intinya bahwa kita hasil pertanian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kedepannya,” katanya.

 

 

Dilanjutkannya, dimana akan mendapatkan data base dari seluruh petani sehingga nanti dengan data base itu pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan terkait dengan pertanian itu sendiri.

 

 

“Misalnya harus memberi pupuk seperti apa, dan harus membantu yang saat ini petaninya yang sedang berada dalam pendapatan yang rendah seperti apa,” imbuhnya.

 

 

Masih dilanjutkannya, data tersebut akan disandingkan dengan data-data kemiskinan, data-data pertanian untuk membuat kebijakan-kebijakan terkait dimana kesejahteraan yang lebih diutamakan.

 

“Dimana sekarang untuk NTP kita yakni 92 persen meningkat sangat bagus dari kemarin sebelumnya hanya 89 persen, sekarang sudah 92 persen,” bebernya.

 

 

Sambungnya,  pihaknha mengikuti data dari Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dimana ada sekitar 400 ribu hektar, masih pegang ATR/BPN.

 

 

“Jadi BPS itu tidak mengeluarkan sebenarnya data luas lahan baku sawah itu, yang mengeluarkan itu adalah ATR/BPN dimana kita hanya mengambil saja,” jelasnya. (ton)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *