Palembang,- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru ikut menghadiri Rapat Paripurna DPRD untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-24 Kota Pagar Alam. Tidak hanya hadir secara langsung tapi Herman Deru juga membawa hadiah spesial berupa dana keuangan khusus yang nilainya mencapai Rp35 miliar.
Dia mengatakan dana keuangan khusus tersebut dapat digunakan untuk melakukan pembangunan di Kota Pagar Alam hingga pelestarian budaya. “Kota ini punya warisan budaya dan alam yang luar biasa. Jangan lupakan itu. Kita harus terus menjaga dan melestarikan, karena itu adalah kekuatan dan identitas kita,” kata Herman Deru.
Ia menyoroti bagaimana Pagaralam menjadi contoh kota yang berhasil memadukan pembangunan dengan pelestarian lingkungan. Hal ini, menurutnya, harus dijadikan nilai jual dan ikon kebanggaan.
“Budaya yang diwariskan leluhur jangan hanya jadi pajangan. Harus hidup dan menjadi bagian dari keseharian warga. Begitu juga alamnya. Tidak boleh dikorbankan atas nama modernisasi,” tambahnya. Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat dalam menjaga arah pembangunan. Menurutnya, kebijakan yang baik hanya bisa terlaksana jika ada sinergi.
Ketua DPRD Hj. Jenni Shandiyah dalam sambutannya mengakui bahwa banyak kemajuan yang telah dicapai Kota Pagar Alam tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumsel di bawah kepemimpinan Herman Deru.
“Beliau bukan hanya pemimpin administratif, tapi juga sosok yang punya visi besar untuk daerah. Ini yang membuat kami bangga,” kata Jenni.
Sementara itu, Walikota Ludi Oliansyah menyampaikan komitmen untuk terus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian budaya serta lingkungan. Ia menilai arahan Gubernur sebagai panduan penting dalam menentukan arah pembangunan.
“Kami tidak akan melupakan akar budaya kami. Justru itu yang akan kami jadikan fondasi pembangunan,” ujar Ludi.
Perayaan HUT kali ini menjadi refleksi penting bagi semua pihak di Pagar Alam. Dengan dukungan anggaran dan arahan dari Gubernur, kota ini siap melangkah ke masa depan yang lebih maju tanpa kehilangan jati dirinya.
Herman Deru mengakhiri sambutannya dengan harapan agar semangat gotong royong, cinta lingkungan, dan pelestarian budaya terus menjadi jiwa dari setiap pembangunan di Pagar Alam. “Karena tanpa itu, kita hanya membangun gedung, bukan peradaban,” pungkasnya.***








