Palembang, OGAN ILIR TV,- Menteri Sosial Tri Rismaharani bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan diwakili oleh Asisten I Bidang Kesra Setda Sumsel, Edward Candra dan Kepala Dinas Sosial Sumsel, Mirwansya memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang dipusatkan di Sentra Budi Perkasa, Kecamatan Sukarame , Palembang, Kamis (6/4/2023). Bantuann tersebut berkat kejasama antara Kemensos RI dan KitaBisa.com untuk modal usaha.
Menteri Sosial Tri Rismaharanin dalam kesempatannya mengatakan, kedatangan tersebut dalam rangka memberikan bantuabn modal usaha. “Jadi kita kasih modalnya untuk mereka, dan alhamdulillah usahanya berhasil. Dan mereka minta mundur sendiri dari penerima bantuan sosial (bansos), jadi bukan kami yang mencoret. kami tetap harus di cek, apakah dia sudah kuat atau belum. Kalau sudah kuat, ada yang pendapatannya 12 juta kalian kalah pasti, ada yang 12 juta dalam waktu 3 bulan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika dihitung ada penerima bantuan sudah menghasilkan pencapatan berkisar antara Rp 10juta – Rpn 12 juta.
“Sebanyak 692 penerima bantuan di seluruh Indonesia, dia minta keluar sendiri bukan kita keluarkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Sumsel H Edward Candra, mengapresiasi atas kerja Kemensos RI melalui program atensi eksistensi rehabilitasi sosial yang mana salah satunya bekerjasama dengan salah satu platform yaitu KitaBisa.com yang berikan bantuan.
“Untuk secara penanganan, secara jangka panjang terhadap masyarakat yang kebetulan pelayanan terutama kesehatan,” katanya.
Dilanjutkannya, tidak hanya Sumatera Selatan, penerima bantuan tersebut juga pada Sumatera Bagian Selatan dimana hanya dua yang dari Sumsel. Dimana ada juga bantuan lain, seperti rehabilitasi rumah, dan pemberian bantuan modal dari Kemensos RI.
“Sekali lagi kita mengapresiasi untuk itu semua, kalau memang ada datanya yang di Sumsel dari 692 tadi, berarti ada pengurangan dan itu diusulkan yang baru,” imbuhnya. Masih dilanjutkannya, aplikasi KitaBisa.com memberikan sumbangan berdasarkan data yang sudah ada dan kemudian donator akan menyumbang.
“Bukan disumbang secara global, tetapi berdasarkan data yang ada, nanti si A di foto, dia sakit apa, dan nanti siapa donatur yang berkenan untuk membantu disalurkan,” bebernya. (ton)