Palembang,- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, kembali menegaskan urgensi percepatan pembangunan pelabuhan baru di kawasan Tanjung Carat, Banyuasin.
Menurut Deru, kehadiran pelabuhan khusus ekspor ini sangat krusial untuk mendukung target peningkatan produktivitas sektor pertanian Sumsel agar dapat menjangkau pasar global secara lebih luas.
Herman Deru menilai Pelabuhan Boom Baru yang saat ini beroperasi di tengah kota Palembang sudah tidak lagi relevan. “Beberapa target besar yang sedang kita hadapi yakni peningkatan produktivitas pangan dan Pelabuhan Tanjung Carat karena ini cita-cita besar kita,” ungkapnya, Sabtu 28 Juni 2025.
Ketidakrelevanan Pelabuhan Boom Baru, kata Deru, disebabkan oleh proses sedimentasi yang terus-menerus terjadi di Sungai Musi, sehingga menyulitkan kapal-kapal besar untuk bersandar dan mengangkut komoditas. Selain itu, aktivitas truk dan kendaraan besar pengangkut barang yang kerap melintas di dalam kota Palembang juga menjadi permasalahan tersendiri.
“Setiap saat kita melihat kecelakaan mobil-mobil besar karena masuk ke kota. Maka itu, kita perlu pelabuhan baru,” jelas Deru.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya pelabuhan baru yang lebih tertata dan terintegrasi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Deru meyakini bahwa dengan adanya pelabuhan baru di Tanjung Carat, Sumsel akan dapat menikmati hasil ekspor kekayaan alamnya secara langsung, tanpa harus bergantung pada pelabuhan di daerah lain.
Ia menyoroti fenomena di mana kekayaan alam Sumsel seringkali “lari” ke daerah lain karena banyak perusahaan beroperasi dengan kantor pusat di luar Sumsel, sehingga pajaknya pun masuk ke daerah tersebut.
“Kita ini punya kebunnya, kena pencemaran lingkungannya, namun pajaknya ke Jakarta karena kantornya berpusat di sana. Semoga ini menjadi bahasan bahwa bagaimana perusahaan NPWP-nya di daerah,” pungkasnya.***
